SIEM (Solo International Ethnic Music) Festival merupakan event musik
bertaraf internasional yang menampilkan berbagai musisi dunia yang
beraliran musik etnik. SIEM Festival pertama kali diselenggarakan di
kota Solo ini pada tahun 2007. Acara yang masuk dalam calender event pemerintah kota Surakarta ini rutin diadakan dua tahun sekali.
Berbagai musisi dari Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan lokal Indonesia
seperti Gilang Ramadhan, Syaharani, Banda Naira, Reza Artamevia, Viki
Sianipar dan lain-lain telah tampil untuk memeriahkan SIEM Festival ini.
Benteng Vastenburg dan Pamedan Mangkunegaran, dan Stadion Sriwedari
telah menjadi saksi digelarnya perhelatan internasional ini.
Sekitar 50.000 penonton baik dari warga Solo maupun dari luar kota
berdatangan untuk menyaksikan acara SIEM Festival, kursi yang disediakan
panitia dan tribun pun penuh. Suasana begitu meriah, tepuk tangan yang
riuh selalu terdengar kala penonton dibuat takjub dengan alunan musik
yang dibawakan musisi penampil SIEM.
Dalam perkembangannya, acara SIEM Festival yang sukses digelar dari
tahun ke tahun ini bukan hanya ajang untuk menampilkan karya etnik
masing-masing, tetapi juga merupakan forum kreatif untuk saling berbagi
dan berkreasi antar musisi. Dari acara ini kita semua tahu bahwa alat
musik etnik dan perkusi apabila dipadukan dengan irama yang tepat akan
menghasilkan sebuah karya yang menakjubkan.
Tahun 2012 ini, sebenarnya ada agenda SIEM 2012 yang sedianya
diselenggarakan di Taman Balekambang. Karena satu dan lain hal, SIEM
tidak jadi digelar. Sebagai gantinya ada KretaKencana World Music
Festival yang telah terselenggara di kompleks pabrik gula Colomadu.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment