Festival Indonesia

Kasada, Festival Memberi Makan Kawah Bromo




   Probolinggo - Suku Tengger di Jawa Timur memiliki Festival Kasada yang dimaknai dengan memberikan sesajen ke Kawah Bromo. Upacaranya rutin diadakan setahun sekali.

Jika berkunjung ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tidak jarang traveler menjumpai masyarakat Tengger yang merupakan penghuni kawasan itu. Layaknya suku di Indonesia, masyarakat Tengger juga punya upacara adat yang rutin dilakukan.

Setiap malam ke-14 Bulan Kesodo menurut tanggalan Jawa, Suku Tengger akan melakukan Upacara Kasada. Dihimpun oleh detikTravel, Kamis (25/2/2016) tentunya pemangku acara harus mengerti benar akan tanggalan Jawa sebelum dapat menentukan waktu upacara.

Alkisah dahulu kala ada sepasang perempuan dan laki-laki yang bernama Rara Anteng dan Jaka Seger. Walau telah lama menikah, mereka tetap belum dikaruniai seorang anak. Oleh sebab itu mereka bertapa dan memohon pada Sang Hyang Widhi agar diberi keturunan.



Prosesi awal upacara Kasada di Wonokitri, Pasuruan (Bani Bacan/d'Traveler)
Dalam pertapaan mereka muncullah suara gaib yang mengatakan akan memberikan mereka keturunan dengan satu syarat. Yakni bahawa anak terakhir harus dikurbankan ke Kawah Bromo. Keajaiban pun terjadi, bahwa mereka dikaruniai anak hingga 20 putra dan putri.

Sayang mereka mengingkari janji untuk mengorbankan salah satu anak mereka. Akhirnya dewa marah dan mengambil salah satu anak mereka. Oleh sebab itu, kemudian muncullah tradisi Kasada yang dimaknai dengan melemparkan sesajen ke Kawah Bromo untuk menenangkan amarah dewa.

Tepat pada malam hari hari Upacara Kasada, masyarakat Tengger mengenakan baju adat untuk memulai prosesi upacara. Kasada diawali oleh pementasan tarian tradisional Rara Anteng dan Jaka Seger. Kemudian tepat pukul 00.00 WIB, dilakukan pelantikan dukun dan pemberkatan umat di lautan pasir Gunung Bromo.



Tidak sedikit traveler yang rela kedinginan (Bani Bacan/d'Traveler).
Dukun bagi masyarakat Tengger adalah pemimpin umat dalam bidang keagamaan, yang bertugas memimpin upacara-upacara ritual. Agar mereka bisa diangkat oleh para tetua adat, para calon dukun harus hafal mantera-mantera. Jumlah manteranya tidak sedikit dan lafalnya sama sekali tidak mudah!

Dukun yang terpilih lalu memimpin rombongan suku Tengger naik ke puncak Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 mdpl. Mereka membawa sesaji dalam jumlah banyak, berupa hasil pertanian, buah-buahan, juga hewan ternak. Sesaji inilah yang menjadi persembahan untuk arwah para nenek moyang. Sesaji itu lalu dilempar ke dalam kawah sebagai pengantar harapan akan hidup yang lebih makmur.

Dari tahun ke tahun, upacara Kesada selalu dipenuhi para traveler yang ikut serta dalam ritual. Untuk tahun ini, Upacara Kasada akan diadakan pada 20-21 Juli 2016. Mungkin traveler bisa mencatatnya di agenda agar tidak ketinggalan festival budaya ini. Keindahan Bromo pun akan membuat upacara semakin syahdu.



Kawah Bromo lokasi Upacara Kasada

About Unknown

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.