Festival Indonesia

Festival Teluk Jailolo


Tabloidnova.com - Dari balik panggung megah yang berdiri diatas laut Teluk Jailolo yang berlatar belakang Gunung Tidore dan Ternate indah. Nyak Ina Raseuki berjalan dengan langkah tenang berjalan keluar. Penyanyi bersuara emas yang biasa dipanggil Ubiet tersebut bibirnya mendengungkan bunyi-bunyian merdu seperti yang biasa dilakukan suku Tobaru. Tak lama kemudian penyanyi lolal Haris Atid mendampingi Ubiet, duet melantunkan lagu berjudul Syahdu Jailolo, ciptaan Setyawan Jayantoro yang diaransemen ulang oleh Dwiki Darmawan.
Bersamaan dengan itu muncul puluhan remaja menarikan tari lego salai, tari dari Jailolo yang biasa ditampilkan untuk menyambut para tamu demikian pula juga digunakan ketika masa panen tiba. Gerakannya yang rancak dan indah mengundang decak kagum ribuan penonton yang siang jelang sore itu memadati arena. Belum usai kekaguman kemudian tari salaizim sebuah tarian pergaulan dari Tidore yang dimainkan oleh puluhan penari. Air laut Teluk Jailolo yang teduh menjadi saksi kesyahduhan di puncak acara Festival Teluk Jailolo (FTJ) 2016 pada Sabtu (7/5).
Keindahan seni tari yang mendominasi acara FTJ yang bertema “Pesona Budaya Kepulauan Rempah” menggambarkan kebesaran empat kesultanan yang ada disana. “Semua tarian yang kami sajikan di acara FTJ ini saya ambil dari seni tari yang ada di empat kesultanan, Jailolo, Tidore, Ternate, juga Bacan,” kata sang koreografer Eko Supriyanto.
Namun suasana alam berubah ketika memasuki tari soya-soya, kemudian disusul dabi-dabi langit yang ada di atas Jailolo yang semula cerah bahkan sengatan matahari terasa sangat panas tiba-tiba mengendung menggelayut. Tak lama kemudian hujan lebat pun jatuh. Kendati demikian, sama sekali tak mempengaruhi jalannya acara. Dibawah guyuran hujan lebat ratusan penari yang diambil siswa SMP dan SMA di Jailolo tetap dengan riang menarikan berbagai tarian mulai dari cakalele sampai dengan tari Katreji dari kesultanan Bacan yang kental dengan nuansa Portugis.
Ketika hujan mulai reda, Dira Sugandi, penyanyi yang dikenal lewat lagu-lagu jazznya kemudian muncul dari balik panggung menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Lantunan merdunya tersebut diiringi oleh tarian-tarian pula.

Dan suasana semakin meriah ketika Dira mengajak ke atas panggung Bupati Jailolo, Danny Missy untuk duet menyanyikan lagu Moluka Kiraha. Tepuk tanganpun membahana ketika suara emas Danny mampu mengimbangi suara Dira Sugandi. Lagu Moluka Kiraha, berasal dari Maluku Utara yang berkisah tentang kejayaan empat kesultanan.

Dan suasana makin meriah ketika lagu Tanah Airku, Dira mengajak semua pejabat yang duduk di panggung utama, tak terkecuali Menteri Perempuan dan Pemberdayaan Anak Yohana Yembise, yang sejak sehari sebelumnya sudah berada di Jailolo untuk menyanyi bersama di panggung. “Saya bangga melihat acara FTJ ini, tidak semua daerah memiliki sebuah acara semegah ini, karena itu saya minta harus tetap dipertahankan bahkan kedepan FTJ harus lebih ditingkatkan,” imbuh Yohana yang disambut dengan tepukan meriah dari ribuan penonton yang memadati arena.

Bupati Jailolo, Danny Missy bangga bahwa daerahya memiliki sebuah festival tahunan berskala nasional dan internasional. “Di tahun depan saya ingin FTJ akan lebih besar lagi, sehingga wisatawan dalam dan luar negeri akan semakin melirik Jailolo menjadi salah satu tujuan wisatanya,” kata Danny yang baru beberapa bulan lalu terpilih jadi Bupati Jailolo.


INILAH BEBERAPA FOTO KEMERIAHAN FESTIVAL TELUK JAILOLO

 












TUJUH SUKU ASLI
    

Acara FTJ yang berlangsung sejak 2—7 Mei 2016 berlangsung cukup padat. Berbagai macam kegiatan yang sengaja ditampilkan untuk menunjukkan ragam budaya dan wisata alam ke masyarakat. Diantaranya adalah, pameran investasi, stand budaya empat kesultanan, gelar kuliner, lomba tarian tradisonal anak, lomba permainan tradional, lomba sapu laut, lomba cerita rakyat, orom sasadu sebuah budaya makan bersama di rumah adat yang dilakukan di beberapa desa, ekpedisi burung bidadari yang merupakan burung yang hanya terdapat di Halmahera, perjalanan wisata ke desa Bobanehena, pernikahan massal, parade rempah, gelar seni budaya Moluku Kie Raha, sampai fun dive, yakni menyelam ke lokasi-lokasi bawah air yang terbaik di kawsan Jailolo.

Jailolo sendiri memiliki wisatawan bahwa air yang sangat mempesona. Nova yang berkesempatan ikut fun diving di pulau Baubau, melihat bagaimana keindahan bawah air. Baik karang yang berwarna-warni terjaga dengan baik dengan beraneka macam ikan yang hidup di sekitarnya.

Sementara Fenny Kiat, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan ekonomi kreatif, Kab. Halmahera Barat menjelaskan bahwa FTJ yang ke-8 ini difokuskan sebagai pameran investasi.  “Kami ingin orang luar mau datang kemari untuk berinvestasi mengingat di Halmahera Barat memliki potensi alam dan budaya yang luar biasa,” kata Fenny yang FTJ saaat ini sudah masuk dalam kalender kementerian pariwisata.

Fenny jelaskan Halmahera Barat (Halbar) memiliki ragam budaya yang luar biasa banyak. Di Halbar terdapat tujuh suku, diantaranya suku Ternate, Sahu, Wayoli, Gamkonora, Loloda, Tabaru dan Gorab. “Masing-masing suku yang mendiami Halbar ini masing-masing memiliki kekhasan dan keunikan budaya,” imbuh Fenny yang kedepan Pemkab Halbar ingin menggandeng empat kesultanan yang ada, yakni Jailolo, Ternate, Tidore maupun Bacan untuk mengembangkan dunia pariwisata.

Itu masih budaya belum lagi dengan wisata bawah airnya. Halbar yang berada dalam salah satu gugusan kepulauan memiliki kawasan yang pantai yang sangat indah. Di sisi-sisi tertentu bisa melihat bagaimana keindahan ketika sanset atau sunsrise tiba. Warganya yang makin sadar akan lingkungan sehingga bisa menjaga pantai dengan baik.

Itu belum termasuk dengan keindahan bawah airnya. Halbar memiliki spot diving yang tak kalah dengan daerah-daerah lain. Tak heran, setiap saat banyak berdatangan para penyelam dari dalam dan luar negeri datang ke Halbar untuk melihat keindahan biota bawah lautnya yang beraneka rupa. Di acara FTJ ini paling tidak tercatat ada 59 orang diver dari Malaysia, Singapura dan Jerman datang ke Jailolo.

“Bagi penyuka kuliner hasil laut Halmahera Barat adalah salah satu surganya. Berbagai jenis ikan laut segar dati berbagai ukuran mudah didapat dengan harga jauh lebih murah,” pungkas Fenny sambil berpromosi.


About Unknown

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.