Di lokasi yang tak jauh dari Warung Lama H. Ridwan ada penjual soto
daging, nama pemiliknya Hj. Puji Astutik atau biasa disapa Tutik. Warung
soto ini juga sudah ada sejak tahun 1928. Lokasi warung soto daging Hj.
Tutik tampak lebih sederhana. Tempatnya berada di pojok perempatan stan
pasar, sehingga terkesan agak menyempil.
Lokasinya sederhana namun kepopuleran soto daging ini tidak kalah dengan pamor warung lamanya H. Ridwan. Terbukti, setiap hari warung soto ini juga ramai dipadati pembeli. Tutik merupakan orang keempat yang mengelola sejak warung soto itu dibuka di era zaman Belanda.
Lokasinya sederhana namun kepopuleran soto daging ini tidak kalah dengan pamor warung lamanya H. Ridwan. Terbukti, setiap hari warung soto ini juga ramai dipadati pembeli. Tutik merupakan orang keempat yang mengelola sejak warung soto itu dibuka di era zaman Belanda.
Yang merintis warung ini
adalah seorang pria bernama Saidi, kemudian diteruskan oleh anaknya
Supiatun, lalu diteruskan oleh ibunda Tutik, Hiyana. Baru kemudian pada
tahun 1985 dilanjutkan oleh dirinya hingga saat ini. Soto daging Tutik
memang terasa khas karena pengguna resepnya yang digunakan secara turun
temurun termasuk dalam memilih bahan yang selalu diutamakan berkualitas.
Sumber :gabluwaelah.blogspot.co.id
Uploader : Lidia Rahmawati
0 comments:
Post a Comment