dengan
sebutan yang bermacam-macam seperti salah satunya sepeda kumbang
mini. Karena waktu peredaran atau penyebaran yang terbilang sempit
kurang lebih sepuluh tahun, menjadikan sepeda jenis ini berjumlah
lebih sedikit dibandingkan sepeda jenis ontel, MTB, mini dan BMX.
Selain dari Indonesia, kebanyakan sepeda lowrider dengan jenis
stingray 20 dan beach cruiser 26 didatangkan (import) dari
negara-negara asia seperti jepang dan cina, walaupun terdapat pula
sebagian kecil dari benua barat seperti Amerika dan Eropa.
Pada
akhir ‘90 aliran ini banyak diadopsi oleh para pemakai sepeda
motor. Untuk sepeda sendiri tidak ada yang tahu pasti kapan aliran
Lowrider mulai diikuti, sekitar tahun 2003 seiring dengan banyaknya
pemakai dan pemodifikasi sepeda motor yang tertarik memainkan sepeda
jenis ini, aliran lowrider pun mulai banyak dikuti sebagai dasar
memodifikasi sepeda.
Dari
Indonesia merk yang terkenal adalah Benny Indonesia, dari Jepang
terkenal dengan merk Benny Japan, Fuji Feather, dan lain-lain,
negara Cina dengan Phoenix dan negara benua barat dengan Schwinn
(Chicago AS), Raleigh (Inggris), Stelber (Amerika), Murray
(Amerika), Western Flyer (Amerika) atau pun dari Lowrider Bicycle
Inc (AMERIKA/Australia).
Pada
tahun 2000, merek-merek sepeda yang disebutkan sudah amat sangat
jarang. Teman-teman senior kami mulai mencari sisa-sisa sepeda
tersebut di era kejayaannya itu. Mereka seperti bajak laut yang
mendapatkan harta karun berlimpah.
Sampai sekarang pun, merek-merek seperti Schwinn dan Raleigh menjadi incaran teman-teman restorer maupun kolektor. Merek tersebut memiliki nilai historis dan layak dimiliki.
Pada era tersebut, mereka membangun sepeda lowrider dengan cara mereka "hunting" ke toko sepeda bekas, tukang peleburan besi tua, sampai bertukar informasi dengan komunitas motor tua yang ada di masing-masing kota besar di Indonesia. Dari hasil perjuangan dan kekompakan teman-teman senior kami yang sudah mengenalkan lowrider ke publik, sekarang komunitas lowrider di Indonesia sudah banyak menyebar di seluruh nusantara. Menurut data yang saya miliki, terdapat kurang lebih 70 komunitas dengan 2000 anggotanya yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Sampai sekarang pun, merek-merek seperti Schwinn dan Raleigh menjadi incaran teman-teman restorer maupun kolektor. Merek tersebut memiliki nilai historis dan layak dimiliki.
Pada era tersebut, mereka membangun sepeda lowrider dengan cara mereka "hunting" ke toko sepeda bekas, tukang peleburan besi tua, sampai bertukar informasi dengan komunitas motor tua yang ada di masing-masing kota besar di Indonesia. Dari hasil perjuangan dan kekompakan teman-teman senior kami yang sudah mengenalkan lowrider ke publik, sekarang komunitas lowrider di Indonesia sudah banyak menyebar di seluruh nusantara. Menurut data yang saya miliki, terdapat kurang lebih 70 komunitas dengan 2000 anggotanya yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Contoh nya komunitas yang ada di kota kami yaitu BOGOR
yang
bernamakan “BUITENZORG LOWRIDER
BC“
yg
beranggotakan -+50 anggota ..
dan juga
seperti di kota kota lain nya yang ada
di
indonesia pasti ada dan punya club/komunitas
Sepeda
lowrider
-TASIKMALAYA
-PALEMBANG
Sepeda
custom yang biasa dikenal oleh masyarakat Indonesia yaitu sepeda
lowrider. Dengan gaya sepedanya yang nyentrik nan unik, ciri khasnya
membuat orang-orang di sekitarnya melirik dan tersenyum saat melihat
sepeda tersebut.Kami pun sering mendengar anak-anak kecil yang
melihat kami berteriak "sepeda gta", "sepedanya
lucu", dsb. Alhamdulillah, sejauh ini mereka merespons
baik tentang sepeda kami.
0 comments:
Post a Comment