Wisata Kuliner Ponorogo
Ponorogo, bukan nama yang asing bukan..? Selain terkenal dengan kesenian Reyog, ternyata Ponorogo juga menyimpan kelezatan kuliner yang tidak akan ditemuai di daerah lain. Nggak percaya..?. Berikut Masak Cepat akan sajikan 5 kuliner yang hanya akan anda temui di Ponorogo.
Saingan berat sate ayam madura ini bahkan sudah menjadi ikon resmi
makanan khas Kabupaten Ponorogo.Beda antara sate ayam Ponorogo dan
madura adalah pada cara memotong dagingnya. Dagingnya tidak dipotong
menyerupai dadu seperti sate ayam pada umumnya, melainkan disayat tipis
panjang menyerupai fillet, sehingga selain lebih empuk, gajih atau lemak
pada dagingnya pun bisa disisihkan.
Perbedaan berikutnya adalah sate Ponorogo melalui proses perendaman
bumbu (di”bacem”) agar bumbu meresap ke dalam daging. Sate daging, usus,
dan kulit dibumbui dengan bumbu kecap dan minyak sayur. Setelah
bumbunya merata, sate dipanggang di atas pemanggang sate selama kurang
lebih 3-5 menit. Alat pemanggangnya terbuat dari “Anglo” yaitu sejenis
tungku pemanggang yang panjang terbuat dari tanah liat. Setelah berwarna
kecoklatan, semua sate diletakkan di atas piring untuk dibumbui lagi
dengan Bumbu kacang Spesial dan disantap dengan ketupat atau lontong.
Proses pembuatannya itulah yang menghasilkan sate dengan daging ayamnya
yang sangat empuk dengan bumbu yang meresap sampai kedalam. Selain sate
daging ayam ada juga sate usus, kulit, kepala, calon telur ayam (uritan)
dan sate tangkar (tulang rawan/muda). Selain itu, bila tidak dicampur
bumbu kacang sate ayam ponorogo tahan disimpan lebih lama, bahkan
berhari-hari jika dimasukkan kedalam kulkas.
Di Ponorogo ada beberapa tempat sentra pembuat serta penjual sate ayam
yaitu di Jalan Lawu, Desa Setono dan Desa Purbosuman. Daerah jualannya
ada disekitar Jalan Gajah Mada, Jalan Jendral Soedirman, dan Jalan
Soekarno Hatta. Yang perlu diketahui, sate ayam ponorogo ada dua jenis
menurut ukurannya. Yang satu dengan irisan daging yang lebih tebal
panjang dan lebar sedang satunya lebih tipis dan kecil, dan tentu saja
harganyapun berbeda meski sama-sama enaknya.
Satu hal lagi, Penjual sate ayam dari jalan Wilis dan purbosuman
biasanya mempunyai tempat jualan khusus semacam warung atau rumah makan.
Sedang penjual sate ayam dari setono sejak dulu lebih suka menjual sate
dengan cara berkeliling atau di kaki lima, meskipun sekarang mulai
banyak juga yang sudah membuka tempat berjualan yang tetap.
2. Nasi Pecel Ponorogo
Di hampir semua wilayah, utamanya jawa, anda dapat dengan mudah menemui
penjual nasi pecel. Mulai yang berharga ribuan satu porsi sampai dengan
puluhan ribu. Ada banyak ragam Nasi pecel dengan berbagai macam variasi
rasa bumbu pecel dan lauk yang berbeda-beda di masing-masing daerah.
Jika lidah anda jeli, anda dapat membedakan rasa khas dari masing-masing
bumbu pecel yang disajikan dimasing-masing daerah. Semua menyesuaikan
dengan lidah penduduk lokal.
Pun juga di Ponorogo, Anda dapat menikmati nasi pecel disetiap waktu.
Mulai pagi, siang, sore bahkan malam sampai pagi selalu ada orang yang
jualan nasi pecel.Bagi warga Ponorogo, Nasi pecel menjadi menu yang tak
bisa lepas dari keseharian mereka.
Lalu apa yang membedakan nasi Pecel Ponorogo dengan nasi pecel lainnya, semisal nasi pecel Madiun..?
Selain variasi sayur yang dipakai, yang berbeda adalah bumbu pecelnya.
Bumbu pecel ponorogo rasanya relatif lebih pedas dari bumbu pecel daerah
lain. Selain itu bumbu pecel asli Ponorogo tidak menggunakan kencur
seperti bumbu pecel Madiun. Dalam bumbu pecel Ponorogo ditambahkan daun
jeruk untuk memberikan aroma harum dan rasa yang segar.
3. Sate Gule Kambing Ponorogo
Sate kambing, selain sate ayam banyak dijumpai di berbagai daerah di
Indonesia. Tetapi tiap daerah mempunyai rasa dan cara pengolahan yang
berbeda, pun juga dengan sate kambing Ponorogo.
Ke-khasan itu terletak pada bumbu dan cara memasaknya, orang Ponorogo
cenderung menyukai rasa pedas dan gurih, beda dengan sate daerah lain
yang cenderung manis. Jika didaerah lain daging kambing yang disate
merupakan daging mentah yang dipotong-potong terus dibakar. Di Ponorogo,
sebelum dibakar biasanya daging sudah di “Alupi” atau di rendam
sebentar dengan air panas.
Ciri khas lain sate dan gulai ponorogo adalah selalu ada “Rombong”,
yaitu tempat menaruh dan menjajakan kuali wadah gulai dan sate di
warung. Rombong yang terbuat dari rotan dan bambu ini mempunyai pikulan
yang melengkung. Mungkin pada masa lalu sate dan gulai kambing ini
dijajakan dengan dipikul berkeliling.
Daging kambing muda yang empuk tanpa lemak disiram dengan bumbu kecap
dengan irisan cabe dan bawang merah dihidangkan dengan sepiring nasi
gulai kambing.Satu paket biasanya terdiri dari 10 tusuk Sate kambing dan
sepiring nasi gulai harganya berkisar 25-30 ribu rupiah, sebanding
dengan kelezatan rasanya.
4. Dawet Jabung
Sering berjalannya waktu, budaya mencari jodoh dengan berjualan dawet
sudah tak lagi dilakukan. Tetapi dawet jabung sendiri telah terlanjur
terkenal dan sampai sekarang masih dijual diberbagai tempat di ponorogo.
Utamanya didaerah sekitar desa Jabung, sepanjang jalan Ponorogo-Mlarak.
Seperti dawet yang lain dawet jabung terdiri dari Cendol, Santan dan
sirup dengan tambahan sedikit air garam. Yang menjadikan Khas rasa dawet
jabung adalah sirup yang digunakan. Jika kebanyakan dawet menggunakan
gula kelapa atau gula pasir sebagai sirup. Dawet Jabung menggunakan air
nira kelapa atau “legen” sebagai bahan dasar sirupnya. Ini yang
menjadikan rasa dawet jabung lebih segar. untuk menambah rasa kadang
penjual menambahkan buah nangka kedalam sirup yang dibuat.
5. Cemoe
Cemoe atau Wedang Cemoe adalah sejenis minuman hangat yang berbahan
utama roti tawar yang dipotong-potong, kacang goreng, bawang goreng,
santan, Jahe dan dikasih daun pandan. Sebagian Cemoe ada yang
ditambahkan susu kental manis, mutiara dan kolang-kaling.
Hemm…, dah kebayang rasanya kan ?. Hangat gurih manis dengan aroma yang
harum, sangat cocok untuk menghangatkan tubuh saat malam. Makanya
minuman ini menjadi primadona bagi banyak orang yang suka menikmati
suasana malam. Di Ponorogo anda dapat dengan mudah menjumpai warung yang
jual wedang cemoe.
*TRIMAKASIH SUDAH MENGUNJUNGI ARTIKEL SAYA*
0 comments:
Post a Comment