JAKET tebal dan rapat yang menutup tubuh tak mampu
menahan udara dingin yang terus mengusik tubuh saat menunggu munculnya
matahari pagi. Angin semilir dari lembah membuat tubuh semakin menggigil
beku di tepi Telaga Dringo yang tenang di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dari
jauh, di antara hamparan rumput kering, sejumlah tenda menaungi para
petualang. Sisa kayu api unggun untuk mengusir kebekuan masih
meninggalkan bara. Bulan Juni hingga Agustus memang menjadi musim
terdingin di Dataran Tinggi Dieng.
Dringo yang masih sunyi menawarkan pesona alam bagi para penyuka jalan-jalan, saat mengunjungi Dataran Tinggi Dieng. Letaknya yang terpencil dari sekitar kawasan obyek wisata Dieng membuat Telaga Dringo masih sangat jarang dikunjungi.
Akses
menuju telaga yang sedikit sulit ditempuh setelah melewati jalan Desa
Pekasiran, Kecamatan Batur. Mobil berpenggerak gardan ganda mengantarkan
kami melintasi jalan berbatu yang sempit, menanjak dan curam berliku.
Perjalanan
yang selama 30 menit dari Desa Kasiran membawa kami sampai ke puncak
untuk melihat Telaga Dringo dengan latar belakang pegunungan yang
membiru berselimut kabut tipis. Indah…!
Rekan seperjalanan, Dewi
Nurcahyani dan Anis Efizudin, tanpa aba-aba mengeluarkan peralatan
kamera mereka lalu mengabadikan lukisan alam dari semesta pagi itu.
”Saya telah berkali-kali ke Dieng dan hampir seluruh tempat sudah dikunjungi. Telaga Dringo baru kali ini dan keindahannya masih sangat alami,” kata Anis.
Sementara
Dewi yang rutinitasnya bekerja di tengah keruwetan Jakarta, bisa sesaat
menyesapi dalam-dalam udara segar dan keluar dari kepenatan. Telepon
pintar yang selalu digenggamannya merekam setiap sudut yang
dilaluinya.”Membuka pagi yang sempurna,” ujar Dewi setengah berteriak
dengan menengadahkan kedua tangannya lebar-lebar ke atas.
Tidak
membuang waktu lama di puncak, mereka bergegas turun mendekati bibir
telaga menyambut rekahan sinar matahari yang muncul dari balik bukit.
Panorama Telaga Dringo yang dibentengi dinding bukit merupakan bekas
kawah dari aktivitas vulkanik Gunung Dieng.
Dringo salah satu dari sejumlah telaga di Dataran Tinggi Dieng. Beberapa telaga lainnya telah menjadi tempat wisata utama di Dieng,
seperti Telaga Warna, Telaga Menjer, dan Telaga Merdada. Dari air
sejumlah telaga itu juga lahan kentang yang selama ini jadi komoditas
utama pertanian bertumpu.
Dari Telaga Dringo, ada dua obyek
wisata menanti dan menarik dikunjungi, yaitu Sumur Jalatunda dan Kawah
Candradimuka. Selain obyek wisata, cerita legenda yang turut mengiringi
tempat-tempat itu selalu menarik disimak, apalagi sejarah peradaban
kawasan Dieng masa lampau.
Sumber : travel.kompas.com
Uploader : Septian Nugroho
0 comments:
Post a Comment