
Suku Tolaki merupakan salah satu suku yang ada di nusantara. Suku
yang mendiami wilayah Kendari dan Konawe, Sulawesi Tenggara, ini dikenal
mempunyai kebudayaan nomaden dan hidup secara bergotong-royong. Dalam
budaya suku Tolaki terdapat sebuah cerita rakyat yang berkisah tentang
Kerajaan Padangguni atau yang saat ini bernama Konawe.
Cerita tersebut mengisahkan tentang Mokoli Ramandalangi, yaitu Raja
Konawe yang jatuh cinta kepada Wekoila. Masyarakat Konawe percaya bahwa
Wekoila merupakan titisan ratu adil yang turun dari langit. Singkat
cerita, meraka pun saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah.
Sebelum jatuh cinta kepada Wekoila, Raja Mokoli Ramandalangi sempat
memberi harapan cinta kepada seorang perempuan lain yang bernama Anamia
Ndopo. Merasa sakit hati, saat acara pernikahan berlangsung, Anamia
Ndopo menyamar sebagai penari lariangi dan membunuh Raja Mokoli
Ramandalangi. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Raja Mokoli
Ramandalangi memberikan sesuatu sebagai tanda kepada Wekoila untuk
melanjutkan Kerajaan Padangguni (Konawe).
Cerita rakyat tersebut kemudian menginspirasi lahirnya sebuah garapan
tari kreasi yang bernama tari Ronga Wekoila. Tari kreasi ini dipentaskan
oleh 10 orang, diantaranya 4 laki-laki dan 4 perempuan. Sementara, 2
orang berperan sebagai Raja Mokoli Ramandalangi dan Wekoila. Para penari
Ronga Wekoila mengenakan pakaian adat Sulawesi Tenggara yang biasa
disebut dengan Babung Gisasamani. Pakaian adat tersebut sudah
dimodifikasi di beberapa bagiannya sehingga nampak lebih berwana dan
meriah.
Tari Ronga Wekoila tidak hanya menyajikan keindahan gerak tari, tapi
juga memadukan berbagai keindahan unsur seni yang lain. Menyaksikan tari
kreasi ini seperti menonton sebuah pertunjukkan drama kolosal, yang
menghibur, dan mampu membawa penonton untuk ikut larut dalam kesedihan
yang dialami Wekoila.
Sumber : indonesiakaya.com
Uploader : Septian Nugroho
0 comments:
Post a Comment