
Popularitas dari Taman Nasional Wakatobi memang sudah mendunia.
Ditasbihkan sebagai wilayah dengan titik penyelaman terbaik di dunia,
membuat kawasan Taman Nasional Wakatobi menjadi destinasi wajib yang
harus dikunjungi di Indonesia. Terletak di Kabupaten Wakatobi, Provinsi
Sulawesi Tenggara, kawasan taman nasional ini menyimpan kejutan
keindahan bawah laut yang tak pernah bosan untuk dibicarakan. Jika
mengunjungi Wakatobi, mampirlah ke salah satu gugusan pulaunya yang
disebut terkecil diantara keempat pulau lainnya, Pulau Tomia. Pulau ini
bukan hanya menyuguhkan keindahan alam bawah lautnya saja, bahkan
daratannya pun memiliki daya tarik yang membuat para wisatawan
terkagum-kagum dengan keindahannya.
Wilayah Pulau Tomia terdiri dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Tomia
Timur yang berpusat di Usuku dan Kecamatan Tomia Induk yang memiliki
pusat di daerah Waha. Di pulau ini terdapat delapan belas desa yang
dihuni oleh masyarakat yang berasal dari Suku Bugis, Jawa, Bajo, dan
Buton. Karena merupakan pulau terkecil dari gugusan Kepulauan Wakatobi
lainnya, hanya memerlukan waktu sekitar dua hingga tiga jam saja untuk
mengelilingi seluruh area di Pulau Tomia. Daratan Tomia dipenuhi dengan
bukit-bukit, lembah, serta savanna yang membentang luas. Di daratan
Tomia, para pengunjung juga dapat menemukan situs sejarah seperti
Benteng Patuha. Keindahan daratan Tomia tidak kalah dibandingkan dengan
keindahan bawah laut dari pulau yang termasuk ke dalam kawasan segitiga
terumbu karang dunia itu.
Jika sudah puas menjelajahi dataran Tomia dan tak sabar untuk
menyaksikan langsung keindahan dan kaya biota lautnya, pengunjung dapat
memilih antara melakukan snorkeling atau menyelam. Aktivitas diving
tentu hanya bisa dilakukan oleh penyelam yang telah memiliki lisensi.
Di pulau ini sudah ada operator penyelaman atau Dive Center yang
berpengalaman, dengan adanya dive center sehingga tidak perlu takut
untuk merasa tidak puas dengan pengalaman mengeksplor alam bawah laut
Pulau Tomia.
Rataan terumbu karang di Pulau Tomia yang mencapai 1,2 km
akan memanjakan mata para penyelam dengan kondisi terumbu karang yang
sehat dan terjaga baik, ikan berwarna-warni serta hewan laut lainnya
tampak hilir mudik tanpa malu di dekat para penyelam. Puas menyaksikan
keindahan lautnya, para pengunjung dapat kembali ke daratan Tomia sambil
melepas lelah selepas selesai melakukan penyelaman. Menikmati senja di
bukit Khayangan dengan hamparan savanna menjadi penutup yang cocok
dilakukan untuk mengakhiri perjalanan di Tomia dan mensyukuri keindahan
yang ditawarkan Pulau Tomia.
Bagi siapapun yang ingin mengunjungi Tomia, terdapat banyak pilihan
transportasi yang dapat digunakan. Dari Jakarta bisa mengambil
penerbangan langsung ke Bandara Matahura, Wakatobi di Wanci, dengan
transit di Kendari. Bisa juga melakukan perjalanan laut dari Kendari
dengan kapal penyebrangan rutin tiap minggunya langsung ke Pulau Tomia.
Atau bila memulai perjalanan dari Makassar, anda bisa menggunakan kapal
PELNI tujuan Bau-bau, lalu menyebrang ke Pulau Wanci dengan waktu tempuh
sekitar 12 jam.
Sumber : indonesiakaya.com
Uploader : Septian Nugroho
0 comments:
Post a Comment