Deskripsi Bangunan
Masjid
Kudus memiliki luas ± 2400 m². Keadaan tanah. Keadaan tanah berupa
sebidang tanah pekarangan yang datar yang diatasnya didirikan masjid dan
menara. Untuk memasuki halaman Masjid Kudus harus melewati dua gapura
utama yang berbentuk candi bentar.
Masjid
Menara Kudus merupakan salah satu peninggalan sejarah, sebagai bukti
proses penyebaran Islam di Tanah Jawa. Masjid ini tergolong unik karena
desain bangunannya, yang merupakan penggabungan antara Budaya Hindu dan
Budaya Islam. Sebagaimana kita ketahui, sebelum Islam, di Jawa telah
berkembang agama Budha dan Hindu dengan peninggalannya berupa Candi dan
Pura. Selain itu ada penyembahan terhadap Roh Nenek Moyang (Animisme)
dan kepercayaan terhadap benda-benda (Dinamisme). Masjid Menara Kudus
menjadi bukti, bagaimana sebuah perpaduan antara kebudayaan Islam dan
kebudayaan Hindu telah menghasilkan sebuah bangunan yang tergolong unik
dan bergaya arsitektur tinggi. Sebuah bangunan masjid, namun dengan
menara dalam bentuk candi dan berbagai ornamen lain yang bergaya Hindu.
Masjid
Menara Kudus ini terdiri dari 5 buah pintu sebelah kanan, dan 5 buah
pintu sebelah kiri. Jendelanya semuanya ada 4 buah. Pintu besar terdiri
dari 5 buah, dan tiang besar di dalam masjid yang berasal dari kayu jati
ada 8 buah. Namun masjid ini tidak sesuai aslinya, lebih besar dari
semula karena pada tahun 1918 - an telah direnovasi. Di dalamnya
terdapat kolam masjid, kolam yang berbentuk "padasan" tersebut merupakan
peninggalan jaman purba dan dijadikan sebagai tempat wudhu. Masih
menjadi pertanyaan sampai sekarang, apakah kolam tersebut peninggalan
jaman Hindu atau sengaja dibuat oleh Sunan Kudus untuk mengadopsi budaya
Hindu. Di dalam masjid terdapat 2 buah bendera, yang terletak di kanan
dan kiri tempat khatib membaca khutbah. Di serambi depan masjid terdapat
sebuah pintu gapura, yang biasa disebut oleh penduduk sebagai "Lawang
kembar", konon kabarnya gapura tersebut berasal dari bekas kerajaan
Majapahit dahulu, gapura tersebut dulu dipakai sebagai pintu spion.
Bangunan masjid terdiri dari :
- Menara
Menara
ini sangat terkenal bahkan orang lebih mengenal Menara Kudus daripada
Masjid Kudus. Menara Masjid Kudus merupakan bangunan kuno hasil dari
akulturasi antara kebudayaan Hindu-Jawa dengan Islam, bahkan unsur
kebudayaan asli. Menara Kudus memiliki ketinggian sekitar 18 meter
dengan bagian dasar berukuran 10 x 10 m. Di sekeliling bangunan dihias
dengan piring-piring bergambar yang kesemuanya berjumlah 32 buah. Dua
puluh buah di antaranya berwarna biru serta berlukiskan
masjid, manusia dengan unta dan pohon kurma. Sementara itu, 12 buah
lainnya berwarna merah putih berlukiskan kembang. Di dalam menara
terdapat tangga yang terbuat dari kayu jati yang mungkin dibuat pada
tahun 1895 M.
- Serambi
Serambi
Masjid Kudus berupa bangunan terbuka terbagi dua yaitu serambi depan
dan serambi tengah. Pada serambi ini terdapat sebuah gapura kori agung
dengan tinggi ± 3m. Letak kori agung memisahkan antara serambi depan
dengan serambi tengah.
- Ruang Utama
Ruang
utama ditopang oleh empat buah soko guru (tiang utama) dan empat buah
soko rawa (tiang tambahan) dengan tinggi tiang ± 5m. Atap bangunan ruang
utama berbentuk tumpang tiga dan ditutup oleh gentang merah. Pada
puncak atap terdapat mustaka dari tembaga. Di dalam ruang utama terdapat
mimbar dan mihrab. Mimbar ada dua buah yaitu di utara dan selatan.
Relung mihrab berbentuk lengkung tapal kuda. Di kanan kiri mihrab
terdapat jendela. Diatas mihrab terdapat inskripsi berhuruf Arab yang
telah usang yang artinya kira-kira masjid didirikan oleh Ja’far Shodiq
dalam tahun 956 H.
- Makam
Di
belakang Masjid Kudus terdapt kompleks makam, diantaranya makam Sunan
Kudus dan para ahli warisnya, serta para tokoh lainnya seperti
Panembahan Palembang, Pangeran Pedamaran, Panembahan Condro, Pangeran
Kaling, dan Pangeran Kuleco.
- Bangunan Tajug
Bangunan tajug atau bale-bale terdapat di dekat pintu gerbang masuk kompleks makam.
- Bak Air
Di sebelah barat laut bangunan tajug terdapat bak air yang sampai sekarang masih dipergunakan.
- Tempat Wudhu
Tempat
wudhu ada dua buah, masing-masing berukuran panjang 12 m, lebar 4 m,
dan tinggi 3 m. Bahan bangunan dari bata merah, lantainya ubin keramik.
Bentuk bangunan persegi panjang.
Sejarah
Menurut
cerita rakyat, asal usul nama Kudus bermula ketika Sunan Kudus pergi
naik haji sambil menuntut ilmu di tanah Arab. Pada suatu hari, di tanah
Arab berjangkit suatu wabah penyakit yang membahayakan. Namun berkat
jasa Sunan Kudus, wabah penyakit tersebut dapat dilenyapkan. Oleh karena
itu, seorang Amir disana berkenan untuk memberikan suatu hadiah kepada
beliau, akan tetapi beliau menolak, namun untuk kenang-kenangan beliau
hanya meminta sebuah batu. Batu tersebut katanya berasal dari kota
Baitulmakdis atau Jerussalem. Untuk itu, maka sebagai peringatan kepada
kota dimana Ja’far Shodiq hidup serta bertempat tinggal diberi nama
“Kudus”.
0 comments:
Post a Comment