JAYAPURA, (PR).- Menteri Pariwisata Arief Yahya salut akan semangat Bupati Jayapura Mathius Awoitauw untuk menjaga eksistensi pariwisatanya. Mereka bakal kembali menghelat Festival Danau Sentani (FDS) 2016 di kawasan wisata Khalkhote, Sentani Timur, Papua, tanggal 19-23 Juni 2016 mendatang. “Selamat atas penyelenggaraan Festival Danau Sentani 2016, sukses buat warga Jayapura,” sambut Menpar Arief Yahya di Jakarta.
Tahun lalu, Mantan Dirut PT Telkom ini ikut hadir di tanah Papua dalam Festival Danau Sentani 2015. Salah satu keindahan yang dimiliki tanah Papua adalah Danau Sentani, yang terbesar di provinsi paling ujung timur Indonesia itu. Papua punya banyak keunikan, ada gunung bersalju abadi di atas ketinggian 4000 meter, ada taman nasional laut Raja Ampat yang selalu nomor satu di dunia untuk kategori Wisata Bahari. “Danau Sentani juga bagus, indah, dan punya kekuatan atraksi,” kata Menpar Arief Yahya.
”Pesta budaya Danau Sentani ini sudah terselenggara sejak 2007, dan merupakan upaya untuk mempromosikan pariwisata berbasis kekayaan alam dan budaya masyarakat setempat. Kami akan tebarkan Pesona Indonesia dan keindahan negeri ini dari Danau Sentani,” ujar Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw.
Lebih lanjut Mathius menjelaskan, FDS 2016 sengaja dipusatkan di kawasan wisata Khalkhote, Sentani Timur. Di tempat ini pengunjung akan disuguhkan beragam adat istiadat, seni dan budaya dari puluhan suku asli. Upacara adat seperti penobatan Ondoafi dan sajian kuliner Papua juga akan melengkapi acara ini. ”Baik turis Eropa maupun Asia, khususnya Jepang, akan bertolak ke sini karena kawasan Kabupaten Jayapura menyimpan histori tentang tentara Jepang lewat makam-makam,” ujarnya.
Selain itu, FDS 2016 akan diramaikan dengan industri kreatif Papua. Dinas Pariwisata dan Pemerintah Provinsi Papua juga akan mendorong ikon-ikon utama Pariwisata Papua untuk tampil dan lebih banyak di eksplorasi. ”Nanti kami akan menghadirkan produk kerajinan kulit kayu, batik Papua, produk olahan cokelat, kopi, sagu dan buah merah. Peningkatan partisipasi Papua dalam kerja sama sub-kawasan diharapkan akan semakin memperkenalkan produk Papua yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua,” beber Mathius.
Dalam paparannya, Mathius mengungkapkan tahun ini FDS mengangkat tema “Satu Dalam Keanekaragaman Meraih Kejayaan”. Dalam hal ini, masyarakat Kabupaten Jayapura yang terdiri dari beragam suku asli dan paguyuban Nusantara akan diajak untuk meraih kejayaan bersama-sama.
”Tema tersebut sekaligus membuktikan bahwa Festival Danau Sentani mampu memelihara persatuan dan kesatuan di antara sesama suku, ras dan agama. Nasionalisme yang terkandung begitu besar mengingat Papua terdiri dari ratusan suku kecil,” jelasnya detail.
Penyelenggaraan Festival Danau Sentani (FDS) yang ke-9, yang merupakan Pesta Rakyat Papua, khususnya Kabupaten Jayapura. Kawasan Khalkhote, Sentani Timur merupakan dermaga di Danau Sentani yang ditata menjadi lokasi wisata. Di sini, pengunjung menyaksikan keragaman adat istiadat, seni, dan budaya. Pesta ini merupakan perpaduan suguhan alam dan budaya asli wilayah Tabi, yang didiami oleh 16 subsuku.
Festival ini akan diisi dengan tarian-tarian adat di atas perahu, tarian perang khas Papua, upacara adat seperti penobatan Ondoafi, dan sajian berbagai kuliner khas Papua. Karnaval Festival Danau Sentani yang diikuti seluruh paguyuban di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura juga selalu memeriahkan acara ini. Dari masing-masing paguyuban, baik dari luar Papua maupun masyarakat Papua sendiri, akan turut serta dalam pagelaran tersebut dengan menampilkan budaya tradisional, tari-tarian tradisional yang diiringi lagu daerah.
berikut beberapa foto festival danau sentani:
Danau Sentani dikenal bak kolam air hijau raksasa yang dikelilingi perbukitan. Danau ini terletak di Kabupaten Jayapura, dikelilingi 21 pulau kecil yang indah dan menyokong 24 desa yang bertengger di sekitarnya. Desa di sekitar Danau Sentani mempunyai adat yang berbeda, namun berasal dari beberapa budaya yang sama sebagaimana terlihat dari kepercayaan dan ritual mereka. Isolo, misalnya, upacara yang menyatukan perbedaan budaya dari 24 desa di sekitar danau. Upacara ini juga dapat dilihat sebagai bagian dari rangkaian acara Festival Danau Sentani 2016.
0 comments:
Post a Comment