Liga
Bola Basket Nasional Indonesia (nama resmi: National
Basketball League Indonesia, disingkat NBL Indonesia) adalah
liga bola
basket tertinggi
yang dikelola secara profesional di Indonesia,
diikuti oleh 10 klub peserta dari seluruh Indonesia. NBL Indonesia
dikelola oleh DBL
Indonesia dan
diatur oleh Perbasi.
Liga ini dimulai pada tahun2003 dengan nama Indonesian
Basketball League (IBL). Pada tahun 2010, Perbasi menunjuk DBL
Indonesia untuk menangani kompetisi ini dan mengubah namanya menjadi
NBL
Indonesia.
Bola
basket memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Tercatat
sejak tahun 1930-an, walau belum resmi menjadi sebuah negara yang
merdeka, beberapa kota di Indonesia telah memiliki klub-klub lokalnya
sendiri.
Walaupun
belum memiliki induk olahraga nasional, pada saat penyelenggaraan
Pekan Olahraga Nasional pertama yang diadakan di Solo pada tahun
1948, bola basket telah menjadi salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan dan mendapat sambutan cukup meriah baik dari segi
peserta maupun penonton.
Tiga
tahun setelah itu, pada tanggal 23 Oktober 1951, Persatuan Basketball
Seluruh Indonesia lahir, dan kemudian berganti nama menjadi Persatuan
Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) pada tahun 1955. Mengikuti
hasil keputusan Kongres ke VIII pada tahun 1981, Perbasi akhirnya
menyelenggarakan sebuah kompetisi antar klub-klub basket di Indonesia
yang merupakan kompetisi tertinggi yang diikuti oleh klub-klub besar
yang berasal dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
3
April 1982 adalah tanggal bersejarah bagi dunia basket di Indonesia.
Pada hari itu, pertandingan antara klub Rajawali Jakarta menghadapi
Semangat Sinar Surya Yogyakarta menandai dimulainya Kompetisi Bola
Basket Utama (Kobatama) yang pertama sekaligus langkah awal sejarah
panjang kompetisi klub-klub papan atas di Indonesia. Indonesia Muda
Jakarta mencatatkan diri sebagai klub pertama yang meraih gelar
bergengsi Juara Kobatama.
Setelah
bergulir selama 20 tahun, Kobatama mendapatkan kesempatan untuk
berjalan lebih mandiri. Tahun 2003, Kobatama “terlahir kembali”
dengan nama Indonesian Basketball League (IBL) dan diikuti oleh 10
tim papan atas di Indonesia.
Aspac
Jakarta berhasil menjadi peraih gelar juara yang pertama sejak
Kobatama berganti menjadi IBL pada tahun 2003. Pada tahun 2004,
Satria Muda muncul sebagai kekuatan baru menyingkirkan Aspac pada
grand final dan tampil menjadi juara. Aspac kembali merebut gelar
kampiun pada tahun 2005. Tahun-tahun selanjutnya (2006-2009) menjadi
milik Satria Muda Jakarta.
Selain
kompetisi reguler tahunan, IBL juga menggelar Turnamen IBL Cup pada
setiap awal atau akhir musim kompetisi. Pada tahun 2009 lalu, Satria
Muda Jakarta mengalahkan Pelita Jaya Jakarta di final yang diadakan
di GOR C-Tra Arena Bandung. Pada tahun 2008, Garuda Bandung berhasil
mencuri gelar juara Turnamen IBL Cup yang sebelumnya, pada tahun 2006
dan 2007 juga menjadi milik Satria Muda.
Sayang,
perkembangan IBL tidak berjalan sesuai harapan. Setelah berkali-kali
ganti promotor, liga itu terancam bubar di penghujung 2009. Seluruh
perwakilan klub peserta pun meminta kepada PT DBL Indonesia untuk
tampil sebagai pengelola. Sebelumnya, DBL Indonesia dianggap sukses
mengelola Development Basketball League (DBL), liga basket pelajar
terbesar di Indonesia, yang pada 2010 telah merambah 21 kota di
Indonesia, diikuti sekitar 25.000 pemain dan ofisial.
Untuk
mengembalikan lagi pamor liga profesional ini, re-branding tak
terelakkan. Mulai 2010, IBL berubah nama menjadi National Basketball
League (NBL) Indonesia. Sejumlah perubahan pun dilakukan, mencoba
meningkatkan lagi jumlah pertandingan, mendekatkan lagi liga ini
dengan penggemarnya. Dengan NBL, Indonesia pun punya harapan baru,
semangat baru
0 comments:
Post a Comment