Siapa yang tidak mengenal keelokan wisata yang satu ini. Gunung Bromo merupakan gunung berapi aktif yang berada di kawasan provinsi Jawa Timur. Gunung Bromo sendiri berada di perbatasan kabupaten Lumajang, Malang, Pasuruan dan Probolinggo.
Gunung yang mempunyai ketinggian 2392 m dpl memang sangat mempesona bagi siapa saja yang datang untuk mengunjunginya, dengan didukung oleh beberapa tempat wisata yang ada di sekitarnya menjadikan gunung ini sebagai tempat wisata yang unik dan asik.
Wisata Gunung Bromo sendiri banyak dibilang oleh banyak kalangan sebagai Iconnya Jawa Timur, memang secara fisik gunung ini tidaklah sebesar gunung – gunung lain di Jawa Timur, seperti gunung Semeru, gunung Argopuro, gunung Arjuno dan gunung – gunung lainya, tetapi pesonanya yang indah sudah menggema tidak hanya di Indonesia bahkan sampai ke mancanegara.
Gunung Bromo termasuk dalam kawasan
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS ) dan nama Gunung Bromo
sendiri konon berasal dari kata Brahma yang merupakan salah satu dari
Dewa menurut keyakinan agama Hindu. Agama Hindu sendiri adalah
keyakinan yang banyak dianut oleh masyarakat sekitar. Penduduk sekitar
gunung Bromo banyak dikenal dengan nama suku Tengger yaitu suku dari ras
suku Jawa yang merupakan keturunan dari kerajaan Majapahit.
Untuk menikmati pemandangan dari gunung Bromo
sendiri biasanya para wisatawan akan menuju ke View Point terlebih dahulu, View Point merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melihat matahari terbit dan keindahan gunung Bromo dari ketinggian. Ada lima tempat yang bisa di gunakan untuk melihat pemandangan gunung Bromo melalui puncak bukit, diantaranya Pananjakan 1, Sruni Point, Bukit Cinta, Bukit KingKong dan Puncak B29. tetapi untuk Puncak B29 tempatnya agak jauh dari keempat view point yang lainya, dan tempat ini merupakan tempat yang baru dikembangkan untuk dijadikan view point.
Sejarah gunung Bromo tidak pernah lepas
dengan cerita legenda dari Joko Seger dan Roro Anteng, cerita ini
berkembang turun – temurun sampai sekarang. konon legenda ini merupakan
legenda terbentuknya kawah gunung Bromo, gunung Batok dan lautan pasir
yang ada di sekitar kaldera Bromo, sejarah singkatnya adalah sebagai
berikut.
Pada jaman dahulu, disaat kerajaan
Majapahit mengalami gejolak karena adanya banyak serangan yang mengancam
kerajaan, penduduk majapahit kebingungan untuk mencari tempat yang
aman. ditengah jalan akhirnya mereka berpencar menjadi dua kelompok,
yang satu ke penggunungan disekitar Bromo dengan pemimpin rombongan
adalah Raja dan Permaisuri dan yang satunya ke Pulau Bali.
Setelah beberapa dekade penduduk
yang tinggal di kawasan Bromo mulai bisa menyesuaikan diri dengan
lingkungan, sampai akhirnya lahirlah seorang bayi dari pasangan Raja dan
Permaisuri yang diberi nama Roro Anteng. dan tak jauh dari tempat sang
Raja dan Permaisuri tinggal juga lahir seorang bayi laki – laki dari
keturunan Brahmana yang diberi nama Joko Seger.
Setelah mereka tumbuh dewasa, kedua
anak tadi saling jatuh cinta, tetapi dalam perjalanan kisah cinta mereka
ada seorang raksasa yang mencoba untuk memisahkan mereka berdua, dengan
cara melamar Roro Anteng dengan cara paksa, tetapi Roro Anteng tidak
bersedia dan menolak dengan cara halus, yaitu dengan meminta syarat
untuk membuatkan sebuah danau di atas Gunung Bromo dengan waktu hanya
satu malam. Syarat tadi diterima dan pada proses pengerjaan danau
tersebut sudah hampir selesai, Raksasa tadi digagalkan dengan tipu
muslihat Roro Anteng. Raksasa tadi mengamuk dan melemparkan batok kelapa
yang digunakan untuk menggalih danau tadi. dan konon batok kelapa tadi
membesar sehingga membentuk gunung Batok, sementara danau tadi berubah
menjadi sebuah kawah gunung.
Kawah Gunung Bromo merupakan destinasi kedua yang biasanya dikunjungi
oleh wisatawan yang ke gunung Bromo, kawah yang memiliki garis tengah ±
800 meter sangatlah unik, untuk dapat mengunjungi kawah gunung Bromo
wisatawan biasanya melakukanya dengan menaiki kuda atau berjalan kaki,
dan kemudian dilanjutkan dengan menaiki tangga dengan anak tangga
berjumlah 250. pemandangan dipuncak kawah Bromo memang sangat elok,
dengan dihiasai pemandangan pegunungan tengger dan gunung Batok yang
membentuk garis – garis terjal yang ada disamping kawah gunung Bromo.
Padang savana
merupakan sebuah hamparan rumput yang sangat luas dengan luas sekitar 10
Km persegi, tempat ini disebut juga bukit Teletubbies, sausana yang
nyaman dan sejuk akan Anda rasakan apabila mengunjungi tempat ini, letak
dari wisata ini berada di selatan kawah gunung Bromo, tepatnya di
kawasan jemplang. Anda akan menemukan keunikan dari gunung Bromo apabila
mengunjungi tempat ini.
Pasir berbisik
Tempat yang satu ini juga merupakan tempat favorit bagi wisatawan yang
mengunjungi gunung Bromo, hamparan pasir yang terbentang luas membentuk
lukisan garis – garis yang elok. Anda akan bisa merasakan suara bisikan
apabila mendekatkan telinga Anda ke dekat pasir. tempat ini juga pernah
dijadikan lokasi shooting film Pasir Berbisik yang dibintangi oleh Dian
Sastrowardoyo.
Bagi penduduk Suku Tengger Gunung Bromo memelihara kuda adalah pilihan
alternatif untuk membantu
perkembangan ekonomi mereka, selain pergi
keladang sebagai mata pencaharian suku tengger, memelihara Kuda juga
dapat mengutungkan dan membantu perekonomian mereka, tidak hanya ekonomi
mereka yang terangkat tapi juga membantu sekali bagi para pengujung menikmati keindahan gunung Bromo dengan menyewa kan kudanya, Harga Sewa
Kuda Bromo berfariasi tergantung anda yang pandai-pandai menawar,
rute-rute yang di tempati bagi semua Rental Kuda berada di Pananjakan
dan Kawah Gunung Bromo
Menyewa jip/Hardtop adalah hal yang wajib bagi pengunjung wisata khususnya ke Bromo. Di kawasan daerah lautan pasir seperi Gunung Bromo
kendaraan pribadi tidak boleh memasuki daerah yang termasuk larangan
dari pemerintah setempat. Mobil pribadi hanya sampai di hotel bromo,
parkir di depan penginapan kemudian mengendarai Jeep dengan harga sewa
sekitar 650.000 rupiah. Waktu yang di berikan tergantung berapa tempat
lokasi yang akan dikunjungi, jumlahnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan Jeep di Bromo yang di sediakan masyarakat suku tengger, setiap hari hampir habis terpakai oleh pengunjung wisata ke bromo.
PURA POTEN
Yaitu pura umat hindu tengger bromo yang berada di kaki gunung
bromo,jika Anda akan menuju kawah bromo pasti melintasi bangunan pura
poten.Pura poten di gunakan sebagai lokasi sembahyang dan acara adat
suku tengger seperti perayaan upacara kasada bromo dll
1. Rute Pasuruan – Warung Dowo – Tosari – Wonokitri – Gunung Bromo, jarak perjalanan 71 km
2. Rute Malang – Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang – Gunung Bromo, jarak perjalanan 53 km
3. Rute Malang – Purwodadi – Nongkojajar – Tosari – Wonokitri – Penanjakan, jarak perjalanan 83 km
..TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI ARTIKEL KAMI..
0 comments:
Post a Comment