
Buah Strawberry yang ranum tersebut banyak dijumpai di Desa
Kalisoro, Tawangmangu, Karanganyar pada musim kemarau. Masyarakat
Kalisoro mengembangkan budidaya strawbery sebagai tanaman semusim,
selain sayur-sayuran. Pengunjung dapat memetik sendiri buah yang sudah
masak di kebun para petani di lokasi tersebut.
Tawangmangu merupakan gudangnya wisata alam di kawasan Solo Raya bagian
timur, tepatnya di Kabupaten Karanganyar. Wisata alam yang terkumpul di
sebuah lereng pegunungan Lawu ini menjadi tempat wisata favorit warga
Tawangmangu dan Solo Raya sekitarnya. Sebab, Lawu merupakan satu-satunya
kawasan pegunungan terdekat dengan beragam wisata alamnya yang berada
di kota Solo bagian timur.
Lereng gunung umumnya paling banyak di jadikan lahan perkebunan,
karena jenis tanahnya yang sangat mendukung dan juga curah hujan yang
tinggi. Seperti halnya di kawasan Kalisoro,
Tawangmangu, Jawa Tengah
terdapat sebuah perkebunan strawberi yang menjadi tempat wisata
sekaligus edukasi. Lahan perkebunan yang dikelola oleh Nasir, seorang
petani ini mengembangkan usahanya ini sejak tahun 2001 silam. Awalnya ia
hanya menjual hasil kebunnya ini ke pasar-pasar dan tempat wisata.
Namun berkat inspirasi yang dia dapat ketika berkunjung ke kebun
stroberi di kota Batu, Malang, Jawa Timur, Nasir menjadikan lahan
kebunnya ini sebagai tempat wisata edukasi.
Wisata Edukasi Di Kebun Strawberry Tawangmangu
Belajar dan berwisata dua hal yang saling berkaitan dapat diperoleh
dalam sekali perjalanan di salah satu kebun buah Strawberry Kalisoro
Tawangmangu. Letaknya berada lebih tinggi dari tempat wisata Grojogan
Sewu Tawangmangu kurang lebih 1 Km perjalanan dari sini.
Memasuki kawasan Kebun Strawberry Tawangmangu pengunjung akan
disambut dengan hamparan pohon strawberry dan sapaan dari buah
strawberry yang siap untuk dipetik dan dinikmati. Sebelum masuk ke kebun
pengunjung dibekali dengan sebuah wadah (cething) dan juga gunting
digunakan untuk memetik buah Strawberry. Apabila pengunjung datang pada
hari biasa mungkin pengunjung tidak banyak. Kebun Strawberry ini ramai
pengunjung pada weekend dan liburan.
Ada beberapa tips sebelum pengunjung memetik buah Strawberry yaitu
yang pertama jangan lupa ambil gambar (foto) sebelum memetik dan jangan
lupa mencicipi buah selagi masih berada di kebunnya, dan yang terakhir
sebaiknya memetik buah strawberry yang belum terlalu matang yang sudah
merah tapi masih semburat kuning agar nanti kalau sudah sampai di rumah
buahnya matang merah dengan sempurna.
Kebun Strawberry Tawangmangu memang sangat cocok untuk berwisata
sekaligus edukasi bagi keluarga, Orang tua dapat memberikan pengalaman
baru kepada anak untuk memetik buah langsung dari pohonnya. Kebun yang
luas ini mampu menarik wisatawan lokal maupun dari luar kota, berada di
kebun strawberry serasa tidak mau pulang, hawa dingin sejuk dan
pemandangan keren dapat terlihat jelas di bawah kaki gunung lawu.
Setelah puas memetik dan makan strawberry langsung dari pohonnya
sekarang tinggal menimbang hasil buah yang dipetik tadi untuk dibawa
pulang. Harga yang harus dibayar pengunjung untuk 1 Kg buah strawberry
hasil memetik sendiri berkisar Rp. 30.000,- dan apabila menghendaki yang
sudah di kemas Rp. 10.000 per 1 Kg.
Ada 13 jenis stoberi yang dibudidayakan di sini, begitu dipetik bisa
langsung dicicipi karena bebas pestisida. Stroberi termasuk tanaman
perdu yang mudah berbuah, namun di tempat ini pertumbuhan strawberi
dibatasi. Dalam satu batang pohon stroberi, jumlah buahnya harus 3 buah,
tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang.
Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan stroberi, sehingga
nantinya dihasilkan strawberi yang berkualitas baik. Agro wisata kebun
strawberi ini hadir sejak tahun 2003, musim tanam berlangsung di bualan
Juni. Di bulan Desember hingga akhir bulan Mei, giliran pengunjung yang
menikmati hasilnya.
Sumber : alampriangan.com
Uploader : Septian Nugroho
0 comments:
Post a Comment