Gulalives.co, KLATEN – Umbul Ponggok adalah salah satu tempat wisata di Klaten Jawa Tengah, yang sekarang ini lagi rame ramenya. Nama obyek wisata ini terdiri dua kata Umbul yang berarti mata air dan Ponggok adalah nama sebuah desa. Jadi jika diartikan secara langsung mempunyai arti mata air yang berada di desa Ponggok. Alamatnya berada pada jalan Ponggok – Polanharjo, Klaten.
Untuk menuju lokasi umbul ini, kita bisa dari Jogja menuju ke Klaten, Setelah melewati kota Klaten, di kanan jalan ada terminal Penggung. Terminal Penggung terdapat pada simpangan Traffic light menuju desa Ponggok, Wisatawan ambil jalan arah kekiri lalu lurus terus ikuti jalan sampai bertemu markas Koramil disebelah kiri jalan. Dari pertigaan tersebut kita belok kanan, dan kembali mengikuti jalan dan sekitar 2 kilometer.
Obyek wisata umbul Ponggok adalah contoh suksesnya pengelolaa obyek wisata berbasis desa. Tempat ini berupa mata air yang dijadikan sebagai kolam besar yang bisa dijadikan tempat untuk snorkeling, berenang ataupun diving. Disini kita bisa melakukan hal tersebut karena disediakan tempat penyewaan alatnya seperti Snorkel, kaki katak dan juga pelampung. Jadi anda yang tidak bisa berenang, jangan khawatir untuk mencoba menceburkan diri ke kolam ini.
Seperti snorkeling pada umumnya di laut, di Umbul Ponggok ini juga kita bisa melihat keindahan ikan. Tentunya ikan yang ada disini adalah ikan air tawar. Beberapa jenis ikan sengaja dipelihara di kolam sedalam kurang lebih sampai 2.5 meter ini. Selain itu juga ditempatkan beberapa batu dan pasir didasar kolam yang menambah keindahan. Air yang jernih akan membuat kita bisa menikmati pemandangan yang menarik dibawah air.
Sebagai informasi, pada awalnya umbul Ponggok ternyata hanya dimanfaatkan untuk pengairan lahan pertanian dan perikanan serta memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat. Namun saat ini, Umbul Ponggok menjadi obyek wisata air favorit di Klaten.
Setiap hari rata-rata sekitar 1.000 orang datang menikmati kejernihan dan kesegaran air di kaki Gunung Merapi tersebut. Mereka menyelam melihat polah tingkah ikan-ikan hias yang berenang ke sana ke mari ataupun berfoto-foto di dalam air.
Umbul Ponggok dengan luas kolam sekitar 6.000 meter persegi dan kedalaman 1,5-2,6 meter ini bagian dasarnya dibiarkan alami berpasir dan berbatu. Pengelola dengan kreatif menata sejumlah benda di dalam air untuk ajang foto-foto pengunjung, misalnya sepeda motor, becak, sepeda onthel, meja, dan kursi. Setiap periode tertentu, benda-benda tersebut selalu diganti agar pengunjung tidak bosan.
Usut punya usut, terkenalnya umbul Ponggok diawali saat Pemerintah Desa Ponggok mengadakan studi banding ke Bali untuk menimba ilmu tentang pengelolaan pariwisata. Terinspirasi wisata menyelam di Tanjung Benoa, pemerintah desa pun merancang Umbul Ponggok yang mengalirkan air bersih berkapasitas 800 liter per detik menjadi obyek wisata selam air tawar.
Secara bertahap, Umbul Ponggok dipercantik. Investasi pun dikucurkan oleh pihak pemerintah desa secara mandiri, termasuk juga dari warga yang turut berinvestasi. Dana digelontorkan untuk perbaikan infrastruktur dan membeli sejumlah peralatan selam.
Aktivitas menyelam dimulai bekerja sama dengan Unit Selam Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, SAR Solo, SAR Yogyakarta, dan Komunitas Selam Jogja. Untuk menambah keindahan pemandangan dalam air, pengelola menebar ikan hias, seperti koi dan ikan mas. Anak-anak muda karang taruna Ponggok tak ketinggalan berkreasi dengan memasukkan aneka benda untuk pengunjung berfoto di dalam air. Anak-anak muda karang taruna pun dilibatkan dalam pengelolaan Umbul Ponggok.
Dalam perkembangannya, pengunjung yang puas berfoto dan merekam video aktivitas mereka selama di dalam air mengunggahnya ke media sosial, seperti Facebook, Path, Instagram, dan Youtube. Berkat media sosial tersebut, Umbul Ponggok naik daun. Wisatawan terus mengalir datang. Pendapatan desa pun naik. Badan Usaha Milik Desa Ponggok Tirta Mandiri, yang di antaranya mengelola Umbul Ponggok, meraih pemasukan hingga Rp 6,1 miliar pada 2015.
Umbul Ponggok adalah contoh konkret potensi wisata desa yang berkembang di Klaten. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Klaten Joko Wiyono mengatakan, Klaten yang diapit dua daerah tujuan wisata, Daerah istimewa Yogyakarta dan Kota Solo (Jateng), juga memiliki banyak potensi wisata menarik, mulai dari wisata air, wisata budaya, hingga wisata minat khusus Gunung Merapi. Selamat menikmati indahnya Umbul Ponggok, dan agendakan bersama orang-orang tercinta.
Sumber : www.gulalives.co
Uploader : Septian Nugroho
0 comments:
Post a Comment