BOGOR, KOMPAS.com
- Mulai hari ini, Rabu (1/6/2016), bus angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) resmi dilarang memasuki jalur Transjakarta. Namun, banyak penumpang bus APTB belum mengetahui pemberlakuan larangan tersebut. Di Bogor, penumpang bus APTB jurusan Cibinong-Grogol mengaku belum mengetahui informasi soal itu. Wiwin (35), warga Cibinong, misalnya, merasa kaget setelah mendengar hal tersebut.
"Saya baru tahu informasi itu. Saya kan mau ke Rawa Badak, terus nanti turun di mana?" kata Wiwin.
Sejumlah penumpang lain juga mengaku belum mendengar informasi tersebut, meskipun Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta sudah memberitahukan seminggu sebelum larangan itu diberlakukan.
Salah satu kondektur bus APTB jurusan Cibinong-Grogol, Wahab, mengatakan, dampak langsung yang dirasakan dari larangan tersebut adalah menurunnya jumlah penumpang bus APTB.
Menurut Wahab, banyak penumpang yang meminta turun dan menggunakan moda transportasi lain.
Sebelum larangan itu diberlakukan, banyak penumpang dari arah Cibinong menuju Grogol maupun sebaliknya menggunakan APTB. Penumpang bahkan tidak mendapatkan tempat duduk dan berdiri di dalam bus.
"Kebanyakan penumpang minta turun di gerbang tol dalam kota. Ya, pasti pengaruh juga ke penumpang soal larangan ini," katanya.
Meski larangan tersebut diberlakukan, tarif bus APTB jurusan Cibinong-Grogol tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar Rp 17.000 untuk pembayaran tunai dan Rp 15.000 untuk penumpang yang membayar lewat kartu Flash.
"Sejauh ini belum ada pemberitahuan dari pihak perusahaan soal larangan tersebut. Tergantung perusahaan saja. Ikutin perusahaan, gimana baiknya," ujar Wahab.
Akibat larangan ini, rute perjalanan bus APTB jurusan Cibinong-Grogol pun mengalami perubahan. Jika rute yang dilewati sebelumnya adalah Cibinong-Tol Jagorawi-UKI-masuk jalur busway sampai Grogol, kini berubah menjadi Cibinong-Tol Jagorawi-keluar Komdak (Polda Metro Jaya)-lewat jalur reguler (biasa) sampai Grogol.
Sumber: regional.kompas.com
Uploader: Eva
0 comments:
Post a Comment