wisata kuliner

Kuliner: Mie Brengsek, Pedasnya Bikin Mandi Keringat


SURABAYA, KOMPAS.com - Kuliner mie bagi sebagian besar orang adalah kuliner biasa yang banyak dan mudah ditemukan. Namun pernahkah Anda mencoba kuliner mie berupa pangsit mie yang oleh pemiliknya diklaim sebagai pangsit mie terpedas se-Surabaya.
Inilah yang membedakan pangsit mie yang diberi nama "mie brengsek" dengan pangsit mie lainnya. Sesuai dengan namanya mie ini sangat brengsek dalam hal rasa pedasnya.
Penasaran dengan mie brengsek ini maka harus mencobanya. Kedai mie brengsek yang dikelola Renald Widodo berada di Jalan Jemursari.

Mie brengsek ini memang masih baru. Namun untuk urusan racikan dan usaha kuliner terutama mie sendiri bagi Renald bukan hal yang baru. Sebelumnya Renald yang juga pernah mengelola kedai mie Mahapatih.

Ia menjelaskan alasan memberi nama mie brengsek karena memang rasanya super pedas. Selain itu ia juga ingin memunculkan karakter yang khas dan kuat hingga mudah dikenal oleh pelanggannya.
"'Brengsek' ini adalah bentuk kata ekspresi untuk sesuatu yang luar biasa. Bukan kata kasar atau bahkan makian yang saru untuk diucapkan," jelasnya.


Jangan harap bisa menemukan rasa mie yang tidak pedas di kedai ini. Untuk level kepedasan ada tiga level yakni, level cupu untuk tingkat level yang paling rendah, level kapok lombok untuk tingkat rasa pedas yang sedang dan level sikat miring untuk tingkat rasa pedas yang tidak ada lawannya.

Nah, dijamin ketika makan mie brengsek ini pasti akan kemringet (keringatan). Renald bahkan menantang iika ada pelanggannya yang mampu menghabiskan mie brengsek level sikat miring maka ia akan memberikan gratis untuk makan mie seumur hidup di tempatnya.
"Kalau ada yang mampu menghabiskan mie brengsek level sikat miring dalam waktu 5 menit tanpa minum saat makan, akan kami beri hadiah gratis makan Mie Brengsek seumur hidup," tantangnya.
Namun hingga sekarang belum ada yang bisa meladeni tantangan Mie Brengsek. Sebagian besar pelanggan memesan level kapok lombok atau level yang sedang. Itu pun mereka beberapa kali harus berhenti dan minum.
Ingin tahu berapa cabai rawit yang digunakan. Renald mengatakan jika cabai yang digunakan murni cabai rawit yang sudah dikeringkan. Sebagai gambaran untuk level cupu memakai sekitar 20 cabai, untuk level kapok lombok menggunakan 20 hingga 50 cabai dan level sikat miring cabainya sudah di atas 50 sampai tak terhingga.

Nah daripada penasaran seperti apa rasa pedas dari kuliner Mie Brengsek ini bisa dibuktikan sendiri. Selain kekhasan berupa rasa pedas Mie Brengsek ini juga memiliki kekhasan lainnya yakni mie yang bebas bahan pengawet serta bebas dari MSG.
Renald mengatakan ia membuat sendiri mienya itu, sehingga tahu betul kualitas dan bahan bahan yang digunakan.
"Saya menjamin Mie Brengsek bermusuhan sama yang namanya bahan pengawet dan MSG, silahkan dicek saat pembuatannya," katanya.
Untuk cabai, kata Renald ia menggunakan bahan cabai rawit yang telah dikeringkan dan dibentuk serbuk cabai. Bahan cabai ia pastikan tanpa ada campuran merica.
"Bisa dilihat dan dirasakan dari rasa cabainya kalau ada campuran merica," tukasnya.
Agar menarik ia memberikan beberapa pilihan topping untuk Mie Brengsek. Ada topping bakwan, sosis dan rumput laut. Sedangkan untuk pilihan menunya, ada pangsit Mie Lanang dengan tambahan pentol bakso dua biji, pangsit mie Yamin Bandung dan pangsit mie Pitik.
 
Menariknya setiap tamu yang datang di kedainya akan disapa akrab dengan kalimat, "Selamat datang di kerajaan Mie Brengsek! Hajar bleeeh...". Jika tidak biasa makan dengan rasa pedas maka lebih baik jangan mencoba sedikit pun mie brengsek ini.

Beberapa pelanggan yang siang itu sedang menyantap Mie Brengsek terlihat kepedasan setelah beberapa sendok saja. Mamik misalnya, yang mencoba memesan level cupu. Meski level terendah, beberapa kali ia terlihat berhenti menikmati dan langsung 'nyeruput' minuman.
"Nggak kuat pedasnya. Di kasih kuah saja biar berkurang rasa pedasnya," ujarnya.
Begitu pula Khusen, pelanggan lainnya yang memesan level cupu. Untuk menghabiskan seporsi cupu Khusen harus beberapa kali berhenti untuk minum. "Ampun dan brengsek mie-nya," kata Khusen mendesah menahan rasa pedas.

sumber : travel.kompas.com
uploader : Lidia

About Unknown

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.