Entil Makanan Tradisional Seperti Lontong
Selain terkenal dengan buah durian, daerah Pupuan, Tabanan, Bali juga terkenal dengan satu makanan khasnya yaitu Entil.
Mungkin masih banyak orang yang belum mengenal makanan ini. Makanan
tradisional yang sederhana ini dapat kita jumpai di warung-warung
tradisional Bali yang ada di kawasan Pupuan tersebut.
Entil
sendiri hampir menyerupai lontong, namun makanan tradisional ini
dibungkus dengan menggunakan daun Telengidi. Sepintas mirip daun kunyit
teksturnya namun tidak berbau. Daun Telengidi dipercaya dapat membuat
rasa Entil menjadi makin enak. Pasalnya, zat warna hijau pada daun meresap kedalam beras saat dimasak, sehingga menghasilkan Entil dengan warna kehijau-hijauan. Membuat Entil membutuhkan waktu yang lama, terutama saat merebus hingga kurang lebih dua sampai tiga jam. Makin lama direbus, maka Entil yang dihasilkan akan makin baik. Dalam arti mampu bertahan selama beberapa hari dan tidak cepat basi.
Ketupat yang pembuatannya dibungkus pipih dengan daun ini, akan menghasilkan ketupat yang lembut. Entil yang tidak ada duanya di tempat lain ini juga dimasak dengan cara tradisional. Warga Pupuan hampir tidak ada yang menggunakan kompor gas atau kompor minyak tanah saat memasak Entil. Warga biasa merebus Entil
di atas bara api yang berasal dari kayu bakar. Mereka pun tidak
sembarang memilih kayu bakar. Biasanya yang paling sering dipakai adalah
kayu dari pohon kopi karena lebih tahan lama dan mengeluarkan kobaran
api besar. Dan aroma yang dihasilkan juga membuat makanan jadi lebih
nikmat.
Penyajian Entil hampir serupa dengan bubur khas Bali yaitu terdiri dari sebungkus Entil, urap-urap Bali dengan
kecambah, irisan bayam, dan irisan kacang panjang, sambal goreng, dan
taburan sambal kelapa. Sebagai pelengkap diisi siraman kuah santan
berbumbu membuat Entil makin nikmat dinikmati. Sungguh
sebuah paduan citarasa khas di balik presentasi sederhananya dan mampu
menarik pembeli dari berbagai kota di Bali.
Sumber:ksmtour.com
Uploader: Eva
0 comments:
Post a Comment