Festival Indonesia

Festival Keraton Nusantara


Ada berbagai kegiatan menarik berskala nasional yang diselenggarakan akhir bulan November lalu. Diantaranya ada Peran Saka Nasional, Festival Seni Qasidah, Festival Keraton Nusantara dan Masyarakat Adat Asean. Sayangnya tidak bisa saya ikuti secara full karena dilaksanakan saat jam kerja dan rasa bersalah persiapan ujian yang saya lakukan. Karena sayang untuk dibuang, maka saya putuskan untuk tetap ditulis dengan segala keterbatasannya.


Festival Keraton Nusantara dan Masyarakat Adat ASEAN 2015
Festival yang berskala besar ini dihadiri bukan saja oleh raja-raja dari kerajaan yang ada di dalam negeri, tapi juga dari kerajaaan-kerajaaan yang berasal dari negara Singapura dan Filipina.

Para penari kolosal yang menunggu jadwal tampil
Event ini digelar sejak tanggal 12 sampai 15 November. Dengan diawali parade yang sangat ramai di tonton warga walaupun diadakan siang hari, baru kemudian dibuka malam hari. Saya mengikuti hanya saat pembukaan saja. Sayangnya di pembukaan ini saya dan beberapa teman yang juga menonton kecewa terhadap eksekusi tema yang kurang menggambarkan kehidupan keraton, contohnya pakaian para "dayang-dayang" atau apalah sebutan namanya saat mengawal Gubernur dan tarian kolosal yang terasa kurang mewakili kerajaan-kerajaan yang ada di Sulawesi Tenggara, minimal sebagai pengenalan awal dari tuan rumah. It's a previllage right?
Festival Seni Qasidah
Salah satu event yang digelar 3 hari lebih lama dari Festival Keraton adalah Festival Seni Qasidah Nasional yang ke-XX. Sebenarnya tidak sengaja menonton penampilan peserta, mungkin karena diadakan di MTQ Square, lokasi yang sama dengan Festival Keraton,  makanya gak sengaja nonton festival ini. Tadinya malas, karena saya pikir isinya paling hanya grup rebana yang akan bertanding, ternyata saya salah saudara-saudara... Setelah saya cari info lebih jauh, ternyata selain qasidah klasik kolaborasi, ada lomba cipta lagu qasidah, peragaan busana muslim dan kategori yang sempat saya tonton yaitu kategori bintang vokalis. Jadi seperti lomba menyanyi, lagunya adalah lagu berbahasa arab.

Mangkatnya Raja Gusti Hendri Nindyanto bin Iskandar Yasin
Ada kabar duka ditengah berbagai event Nasional yang dilaksanakan di Sultra, yaitu mangkatnya Raja Cantung (Kalimantan Selatan): Gusti Hendri Nindyanto bin Iskandar Yasin pada tanggal 17 November. Dikabarkan beliau mengalami kelelahan. Berita mangkatnya sang raja cukup menghebohkan, headline surat kabar yang di dominasi berita tentang semaraknya pelaksanaan berbagai event nasionalpun diganti dengan berita mangkatnya sang Raja yang masih terbilang muda ini.
Setelah berbagai kegiatan Nasional ini selesai, aktifitas listrik yang padam kembali normal lagi, maksudnya jadi rutin setiap hari lagi, liburnya selesai. Haha... Lumayanlah ya.. bisa libur beberapa hari. Ternyata listrik belum "sembuh". Sekarang menikmati listrik yang masih sering padam sambil berharap hujan segera turun lepas, biar gerahnya berkurang.

About Unknown

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.