Sejarah Sepeda Lowrider di Indonesia



Diawal dekade 1970 sepeda seperti stingray yang dikenal di Indonesia dengan sepeda mini mulai masuk pasar indonesia sederet produsen seperti Marubenny, Phoniex, Senator, Raleigh, Top, Rightway, Fuji, Simking, Sanki, Subaki, Butterfly, Huffy, Murray, Monark, Columbia hingga Schwinn bersaing ketat merebut pasar sepeda mini tuk kalangan anak-anak di Indonesia. Populernya sepeda tipe ini pada era saat itu membuat almarhum mantan presiden Republik Indonesia Bapak Soeharto pun memilikinya dan juga sempat dipakai beberapa film Indonesia yang dibintangi almarhum Benyamin S dalam film Abunawas.


 dengan sebutan yang bermacam-macam seperti salah satunya sepeda kumbang mini. Karena waktu peredaran atau penyebaran yang terbilang sempit kurang lebih sepuluh tahun, menjadikan sepeda jenis ini berjumlah lebih sedikit dibandingkan sepeda jenis ontel, MTB, mini dan BMX. Selain dari Indonesia, kebanyakan sepeda lowrider dengan jenis stingray 20 dan beach cruiser 26 didatangkan (import) dari negara-negara asia seperti jepang dan cina, walaupun terdapat pula sebagian kecil dari benua barat seperti Amerika dan Eropa.



Pada akhir ‘90 aliran ini banyak diadopsi oleh para pemakai sepeda motor. Untuk sepeda sendiri tidak ada yang tahu pasti kapan aliran Lowrider mulai diikuti, sekitar tahun 2003 seiring dengan banyaknya pemakai dan pemodifikasi sepeda motor yang tertarik memainkan sepeda jenis ini, aliran lowrider pun mulai banyak dikuti sebagai dasar memodifikasi sepeda.



Dari Indonesia merk yang terkenal adalah Benny Indonesia, dari Jepang terkenal dengan merk Benny Japan, Fuji Feather, dan lain-lain, negara Cina dengan Phoenix dan negara benua barat dengan Schwinn (Chicago AS), Raleigh (Inggris), Stelber (Amerika), Murray (Amerika), Western Flyer (Amerika) atau pun dari Lowrider Bicycle Inc (AMERIKA/Australia).



Pada tahun 2000, merek-merek sepeda yang disebutkan sudah amat sangat jarang. Teman-teman senior kami mulai mencari sisa-sisa sepeda tersebut di era kejayaannya itu. Mereka seperti bajak laut yang mendapatkan harta karun berlimpah.
Sampai sekarang pun, merek-merek seperti Schwinn dan Raleigh menjadi incaran teman-teman restorer maupun kolektor. Merek tersebut memiliki nilai historis dan layak dimiliki.

Pada era tersebut, mereka membangun sepeda lowrider dengan cara mereka "hunting" ke toko sepeda bekas, tukang peleburan besi tua, sampai bertukar informasi dengan komunitas motor tua yang ada di masing-masing kota besar di Indonesia. Dari hasil perjuangan dan kekompakan teman-teman senior kami yang sudah mengenalkan lowrider ke publik, sekarang komunitas lowrider di Indonesia sudah banyak menyebar di seluruh nusantara. Menurut data yang saya miliki, terdapat kurang lebih 70 komunitas dengan 2000 anggotanya yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.

Contoh nya komunitas yang ada di kota kami yaitu BOGOR
yang bernamakan “BUITENZORG LOWRIDER BC“
yg beranggotakan -+50 anggota ..
dan juga seperti di kota kota lain nya yang ada
di indonesia pasti ada dan punya club/komunitas
Sepeda lowrider


                                                       -JAKARTA
                                                      -TASIKMALAYA
                                                       -PALEMBANG

Sepeda custom yang biasa dikenal oleh masyarakat Indonesia yaitu sepeda lowrider. Dengan gaya sepedanya yang nyentrik nan unik, ciri khasnya membuat orang-orang di sekitarnya melirik dan tersenyum saat melihat sepeda tersebut.Kami pun sering mendengar anak-anak kecil yang melihat kami berteriak "sepeda gta", "sepedanya lucu", dsb. Alhamdulillah, sejauh ini mereka merespons baik tentang sepeda kami.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.